Pages

Friday, July 29, 2016

Pembuktian Mahasiswa Madura di Kompetisi TI Dunia

KOMPAS.com - Universitas Trunojoyo memang tak masuk dalam jajaran daftar universitas beken di Tanah Air. Beberapa orang bahkan belum pernah mendengar nama perguruan tinggi di Madura itu sebelumnya. 
Meski demikian, para mahasiswanya toh mampu membuktikan kebolehan diri di bidang teknologi. Tak cuma di skala nasional, mereka bahkan telah mengukuhkan prestasi di kancah internasional.
Mungkin prestasi demikian tak jadi spesial jika berada di pundak mahasiswa-mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), atau Universitas Gajah Mada (UGM). Siapa tak kenal tiga nama besar tersebut? Para mahasiswanya sudah biasa wara-wiri di ajang-ajang internasional.
Namun para mahasiswa Universitas Trunojoyo tampaknya tak ingin selalu dinomorduakan. Pembuktian pertama mereka dimulai sekitar tiga tahun lalu, tepatnya pada 2013.
Kala itu Asadullohil Ghalib Kubat menginisiasi tiga kawannya untuk membuat tim pengembang (developer) game bernama Solite Studio. Mereka lalu memberanikan diri ikut dalam ajang kompetisi TI kelas dunia, Imagine Cup yang diselenggarakan Microsoft.
"Saat mendaftar (Imagine Cup 2013), kami sempat bingung, tidak ada pilihan Universitas Trunojoyo di situsnya," canda Kubat saat berbincang dengan KompasTekno kala itu.
Satu per satu tahap seleksi mereka ikuti, hingga akhirnya membawa para putra daerah tersebut ke Rusia. Di sana mereka bertemu dengan puluhan tim pelajar dari negara-negara lain.
Tak ciut menyandang status sebagai anak daerah dari negara dunia ketiga, Solite Studio mampu mengalahkan puluhan kompetitornya. Mereka meraih juara kedua alias runner up atas game yang mereka kembangkan bertajuk Save The Hamster.



Atas prestasi tersebut, Solite Studio diganjar hadiah 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 131 jutaan. Dana itu antara lain digunakan untuk melancarkan proses pemasaran Save The Hamster.
Hanya dalam beberapa bulan setelah Solite Studio balik dari Rusia, game mereka sudah diunduh lebih dari 250.000 kali.

Meneruskan tongkat estafet

Satu kali kemenangan tak pernah cukup. Solite Studio sadar hal itu. Mereka lalu menitipkan harapan sekaligus beban kepada para junior untuk meneruskan tongkat estafet kemenangan di Imagine Cup 2016. 
Asadullohil didaulat menjadi mentor bagi empat mahasiswa terbaik Universitas Trunojoyo. Keempatnya adalah M.A Kholiq, Anwar Fuadi, Astu Masrundi, dan Achmad Dany Romadhon.
Mereka tergabung dalam tim bernama None Developers. Selama berbulan-bulan, keempatnya diinkubasi agar mampu menghasilkan karya teknologi berkelas global. 
None Developers pun menjalani tahap seleksi berliku layaknya para senior mereka terdahulu. Beban mereka memang lebih tinggi karena harus menyamai prestasi sebelumnya, namun itu pula yang menguatkan keyakinan mereka bahwa tak ada yang tak mungkin. 
Alhasil, empat anak muda asal Madura tersebut kembali sukses mengharumkan nama Indonesia. Game buatan None Developers, Froggy and The Pesticide, diumumkan sebagai juara kedua Imagine Cup 2016 di Seattle, AS, Jumat (29/7/2016).
Sesuai namanya, Froggy and The Pesticide memberi informasi edukatif soal manfaat biopestisida dan bahaya pestisida pada lingkungan. Game itu menggunakan karakter kodok agar penyampaian informasi menjadi ringan dan mudah dipahami.
None Developers berharap para pemain mampu menangkap esensi dari game tersebut dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 
Agaknya visi sosial itu menjadi salah satu faktor kemenangan empat putra daerah asal Madura tersebut. Mereka mampu menyisihkan sekitar 30 tim pelajar dari negara-negara lain.
"Microsoft percaya atas kekuatan yang dapat menghubungkan anak-anak muda dengan teknologi," kata Corporate VP, Developer Experience and Chief Evangelist Microsoft, Steven Guggenherimer, sebagaimana tertera pada keterangan tertulis yang diterimaKompasTekno.
"Kami ingin membantu mereka untuk dapat terus bermimpi, membangun kreativitas dan merealisasikan ide menjadi kenyataan," ia menambahkan.
Kekuatan mimpi memang luar biasa. Setidaknya cerita dari mahasiswa Universitas Trunojoyo mengabsahkan ungkapan itu.

No comments:

Post a Comment